SATUAN ACARA PENYULUHAN INFEKSI SALURAN KEMIH



SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
PENYULUHAN KESEHATAN INFEKSI SALURAN KEMIH (ISK)

Pokok Bahasan           : Penyakit Sistem Perkemihan
Sub Pokok Bahasan    : Infeksi Saluran Kemih (ISK)
Sasaran                        : Tn. T dan keluarga
Hari/Tanggal               : Kamis, 10 MARET 2018
Waktu                         : 10.00 - 10.20 WIB
Tempat                        : Dikamar 1E, Bangsal Edelways, RSUD X


 
A.    Latar Belakang
Infeksi saluran kemih (ISK) adalah istilah umum yang dipakai untuk menyatakan adanya infeksi mikroorganisme pada saluran kemih. Dinyatakan ISK harus ditemukan bakteri dalam urin. Prevelensi ISK dimasyarakat makin meningkat seiring dengan bertambahnya usia. Pada usia 40-60 memiliki prevelensi 3,2%. Sedangkan pada usia sama atau diatas 65 tahun mempunyai prevelensi 20%. Infeksi saluran kemih dapat mengenal baik laki- laki maupun wanita dari anak- anak hingga dewasa, maupun usia lanjut. Namun wanita ISK lebih sering menyerang wanita dan biasanya pada wanita muda yang aktif secara seksual, dimana insidennya mencapai 0,5/wanita tiap tahunnya kurang lebih 5-15%.
Pada usia lanjut sering terjadi ISK karena disebabkan adanya sisa urin dalam kandung kemih meningkat akibat pengosongan kandung kemih kurang efektif, mobilisassi menurun, dan system imunitas menurun.
Secara seluler maupun hormonal, adanya sumbatan urin, hilangnya efek bakterisid dan sekresi prostat. Infeksi saluran kemih (ISK) merupakan penyakit yang perly mendapatkan perawatan khusus. Di Amerika dilaporkan bahwa sedikitnya 6 juta pasien datang kedokter setiap tahunnya dengan diagnosis ISK. Disuatu rumah sakit di Surakarta  ISK merupakan penyakit infeksi yang menempati urutan ke-10 paling sering diderita pasien (Februari- Maret 2016).
Infeksi saluran kemih adalah terjadinya infeksi oleh mikroorganisme pada saluran kemih. Jumlah bakteri dalam urin lebih besar dari 100/ml urin. Agen penginfeksiyang paling sering adalah bakteri koliform (70%) dan bakteri pathogen lainnya termasuk Proteus mirabilis,Staphylococcus epidermidis, dan Streptococcus faecalis (Devay, 2005).

B.     Tujuan
1)      Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan peserta mengerti dan memahami tentang penyakit Infeksi Saluran Kemih (ISK)
2)      Tujuan Khusus
Setelah diberi penyuluhan peserta diharapkan mampu:
a.    Dapat menjelaskan tentang pengertian penyakit Infeksi Saluran Kemih (ISK)
b.    Dapat menyebutkan penyebab dari penyakit Infeksi Saluran Kemih (ISK)
c.    Dapat menyebutkan Tanda dan gejala dari penyakit Infeksi Saluran Kemih (ISK)
d.   Dapat menyebutkan komplikasi dari Infeksi Saluran Kemih (ISK)
e.    Dapat menyebutkan penatalaksanaan medis dan perawat pada Penyakit Infeksi Saluran Kemih (ISK)
f.     Dapat menyebutkan  tentang pencegahan dari penyakit  Infeksi Saluran Kemih (ISK)

C.     Materi
Terlampir

D.    Media
1)        Leaflet



E.     Metode
1)        Ceramah
2)        Diskusi
3)        Tanya jawab

F.      Waktu Pelaksanaan
Hari, tanggal        : Kamis, 10 Maret 2018
Pukul                    : 10.00 - 10.20 WIB (20 menit)
Tempat                 : Kelurahan Kadipiro

G.    Perencanaan Pelaksanaan
NO
Kegiatan
Kegiatan Penyuluh
Kegiatan Peserta
Waktu
1
Pembukaan
Mengucakan salam
Memperkenalkan diri
Menjelaskan tujuan
Menjawab salam
Mendengarkan serta memperhatikan
3 menit
2
Isi
Ceramah atau penyampaian materi:
a.       Menggali pengetahuan pasien dan keluarga
b.      Pengertian Infeksi Saluran Kemih (ISK)
c.       Penyebab Infeksi Saluran Kemih (ISK)
d.      Tanda dan Gejala Infeksi Saluran Kemih (ISK)
e.       Komplikasi Infeksi Saluran Kemih (ISK)
f.       Penatalaksanaan medis dan perawat pada Infeksi Saluran Kemih (ISK)
g.      Pencegahan Infeksi Saluran Kemih (ISK)
Memberikan
kesempatan kepada
pasien dan keluarga
untuk bertanya.
Menjawab
pertanyaan pasien dan keluarga
yang
berkaitan dengan materi
yang belum jelas.
Memperhatikan dan
mencatat penjelasan
penyuluh dengan
cermat




















Menanyakan hal-hal
yang belum jelas.

Memperhatikan
jawaban dari
penyuluh.
14 menit

3
Penutup
Menyimpulkan
materi yang telah
disampaikan



Melakukan evaluasi




Mengucapkan salam
Memperhatikan
kesimpulan dari
materi penyuluhan
yang telah
disampaikan. Menjawab
pertanyaan yang
telah diajukan oleh
penyuluh.
Menjawab salam
3 menit


H.    Kriteria Evaluasi
1.      Evaluasi formatif
a)      Pasien dan keluarga dapat menjelaskan tentang pengertian Infeksi Saluran Kemih
b)      Pasien dan keluarga dapat menyebutkan  hal-hal yang menyebabkan terjadinya Infeksi Saluran Kemih
c)      Pasien dan keluarga dapat menyebutkan  kembali tanda dan gejala Infeksi Saluran Kemih
d)     Pasien dan keluarga dapat menyebutkan apa saja pencegahannya
2.      Evaluasi somatif
Pasien dan keluarga dapat memahami penatalaksanaan Infeksi Saluran Kemih













MATERI PENYULUHAN

A.      Pengertian ISK
Infeksi Saluran Kemih (ISK) adalah infeksi akibat berkembang biaknya mikroorganisme didalam saluran kemih, yang dalam keadaan normal air kemih tidak mengandung bakteri, virus atau mikroorganisme lain. Infeksi saluran kemih dapat terjadi baik di pria maupun wanita dari semua umur, dan dari kedua jeni kelamin ternyata wanita lebih sering menderita infeksi daripada pria (Sudoyo Aru,dkk. 2009).
Infeksi saluran kencing merupakan keadaan dimana adanya suatu proses peradangan yang akut ataupun kronis dari ginjal ataupun saluran kemih yang mengenai pelvis ginjal, jaringan intersisial dan tubulus gijal (pielonefritis), atau kandung kemih (Cytitis), danUrethra (Uretritis)

B.       Penyebab ISK
Penyebab utama ISK adalah karena adanya jamur, virus dan bakteri yang masuk kedalam saluran kencing. Sedangkan ada beberapa faktor predisposisi terjadinya ISK, yaitu :
1)        Kebersihan alat vital yang kurang baik
2)        Sisa urin dalam kandung kemih akibat pengosongan kandung kemih yang kurang efektif
3)        Sering menahan kencing
4)        Kurang minum
5)        Kurang menjaga kebersihan dan kesehatan daerah seputar saluran kencing.
6)        Cara cebok yang salah
7)        Memiliki riwayat penyakit kelamin.

C.       Manifestasi Klinis ISK
1)        Anyang-anyangan atau rasa ingin buang air kecil lagi, meski sudah dicoba untuk berkemih namun tidak ada air kemih yang keluar.
2)        Sering kencing dan kesakitan saat kencing, air urinnya bisa berwarna putih, coklat, atu kemerahaan dan baunya sangat menyengat.
3)        Warna urin kental atau pekat seperti air the, kadang kemerahan bila ada darah (hematuria).
4)        Nyeri pada pinggang
5)        Demam atau mengigil, yang dapat menandakan infeksi telah mencapai ginjal (diiringi rasa nyeri disisi bawah belakang rusuk, mual, atau muntah)
6)        Peradangan kronis pada kandung kemih yang berlanjut dan tidak sembuh-sembuh dapat menjadi pemicu terjadinya kanker kandung kemih
7)        Pada bayi usia 2 bulan (neonatus), gejalanya dapat menyerupai infeksi atau sepsis berupa demam, apatis, berat badan tidak naik, muntah, mencret, anoreksia.
8)        Pada anak gejalanya lebih khas seperti sakit waktu kencing, frekuensi urin meningkat, nyeri perut atau pinggang, mengompol, anyang-anyangan (polakisuria), dan bau urin yang sangat menyengat.

D.      Komplikasi
Apabila Infeksi Saluran Kemih (ISK) tidak segera ditangani bisa menimbulkan Sepsis dimana terjadi infeksi di seluruh tubuh.

E.       Penatalaksanaan
a.         Penatalaksanaan farmakologi
Penanganan Infeksi Saluran Kemih (ISK) yang ideal adalah dilihat dari penyebabnya.
a.    Antibiotic sesuai kultur, bila hasil kultur belum ada dapat berikan antibiotic antara cefotaxime, cefotaxime, kotrimoxsazol, trimetopirm, fluoroquinolon, amoksisiklin, diksisiklin, aminoglikosid.
b.    Bila ada tanda- tanda urosepsis dapat diberikan imipenem atau kombinasi penisilin dengan aminoglikosida.
c.    Untuk ibu hamil dapat diberikan amoksisilin, nitrofurantoin atau sefalosporin.
b.         Penatalaksanaan non farmakologi
a.    Istirahat yang cukup
b.    Diet: perbanyak vitamin A dan C untuk mempertahankan epitel saluran kemih
c.    Menjaga status gizi pasien agar tetap seimbang untuk meningkatkan daya tahan tubuh
d.   Berikan kompres air hangat pada bagian abdomen untuk mengurangi rasa tegang pada kandung kemih

F.        Pencegahan
1)   Perbanyak minum air putih 8-10 gelas per hari
2)   Mengkonsuumsi vitamin C secara teratur karena dapat mengurangi jumlah bakteri dalam urin
3)   Hindari konsumsi minuman alcohol, mkanan yang berempah, dan kopi karena semua makanan inti dapat mengiritasi kandungan kemih.
4)   Segera buang air kecil jika keinginan itu muncul
5)   Cucilah alat kelamin sebelum dan sesudah hubungan kelamin.
6)   Jalani hidup bersih dengan mencuci bangian anus dan genetalis sekurang kurangnya sekali sehari
7)   Jika memakai kateter lakukan penggantian atau cek secara teratur
8)   Untuk wanita:
a.    Kenali faktor penyebab yang dapat menimbulkan ISK
b.    Basuh bagian kemaluan dari arah depan kebelakangan (anus) agar bakteri tidak bermigrasi dari anus ke vagina atau uretra
c.    Cuci setelah melakukan seggama diikuti dengan terapi atimikroba takaran tunggal
d.   Jika hamil segera lakukan pemeriksaan untuk mendapatkan pengobatan dengan sesegera mungkin
e.    Ganti pembalut
f.     Hindari pemakaian celana ketat
g.    Hindari penggunaa parfum, deodorant, atau produk kebersihan wanita lainnya pada bagian kelamin Karena dapat berpotensi mengiritasi uretra






















DAFTAR PUSTAKA

Aru W, Sudaya. 2009. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II Edisi V. Jakarta: Interna Publising.

Nurarif.A.H. dan Kusuma.H. 2015. Aplikasi Asuhan Keperawataan Berdasarkan NANDA Noc- Nic. Jakarta: Med action.

Komentar